Jumat, Juli 01, 2011

BARCODE

 

Pengenalan Tentang Barcode



        Yang akan kita bicarakan kali ini adalah tentang sesuatu yang sering kita jumpai pada saat kita berada di pusat perbelanjaan. Apa itu ? yaitu ‘’barcode’’. Bentuknya berupa garis tebal tipis yang vertical.disertai dengan deretan angka-angka yang mempunyai maksud tertentu. Barcode adalah system pengenalan atau  pengamatan suatu produk tertentu agar mudah dikenal oleh computer.

       Ide awal penggunaan barcode ini adalah,bagaimana system dapat membaca suatu produk dengan cepat dan akurat. Seperti yang akan kita ketahui bersama,bias ax input data lewat computer adalah dengan angka-angka atau bahasa kerennya numeric. Cara demikian sudah pasti bisa dilakukan,namun   kurang cepat dan akurat. Pasti banyak ditemukan kesalahan dalam memasukkan angka tersebut ke dalam komputer.
       Barcode dapat mengatasi masalah human error seperti ini. Namun untuk itu kita memerlukan  pemindai (scanner) untuk bisa membaca garis tebal tipis yang dimiliki barcode. Orang sering menyebutnya dengan nama barcode reader. Barcode yang sering kita jumpai adalah yang tertera pada buku. Untuk semua buku yang sudah masuk data base perpustakaan nasional, pastisudah memiliki barcode untuk panomoran  ISBN (international standard book number).
        Dalam sejarahnya  ISBN pertama kali dikenalkan oleh seorang pengecer buku terbesar di inggris bernama W,H.Smith pada tahun 1966. Dia menerapkan system penomoran buku yang bernama british publisher association yang kemudian menciptakan SBN(standard book number). Metode inngris ini kemudian diperbaiki menjadi  ISBN  ( international standard book number) pada tahun 1970 sebagai standar  ISO 2108.


 SISTEM PENGKODEAN PRODUK
        Dewasa ini ada beberapa macam barcode yang beredar di pasaran dunia, diantaranya :
a . UPC (Universal  Product  Code ),berasal dari amerika serikat
b.  EAN (European  Article Numbering Association ),yang berpusat di brussel,belgia.
c.  ISSN (International  Standard Book Number ) untuk penomoran buku.
d  .I S S N  (International Standard Serial Number ) untuk penomoran penerbitan berkala, contohnya majalah.
 Untuk postingan kali ini kita akan lebih focus membicarakan masalah ISBN (International Standard Book Number ).


 SISTEM PENOMORAN UNTUK BUKU : ISBN
         Seperti yang sudah disebutkan di atas,ISBN di Indonesia diatur oleh perpustakaan nasional (PN) yang bertempat di salemba , Jakarta pusat. PN  memegang otoritas penuh mengenai ISBN, karena PN telah teregistrasi menjadi anggota asosiasi penomoran sepuluh digit  terakhir merupakan check digit. Kegunaan check digit ini adalah untuk memastikan apakah nomor yang dimasukkan ke program komputer baik melalui keyboard ataupun scanner adalah nomor yang benar.


MEKANISME CHECK DIGIT
       Mari kita bahas lebih jauh mengenal check digit. Misalkan kita melihat sebuah buku dengan nomor  ISBN:979-8901-00-2 dan nomor pada barcodenya sebagai :978978901-003. Sebenarnya apa maksud dari deretan angka-angka tersebut.
       Buku yang tebit di Indonesia selalu dimulai  dengan nomor awal 979. Adapun  buku terbitan international dengan bahasa inggris memulai dengan awal nomor 0 atau 1 .jadi dari sinilah diperoleh tiga angka pertama diatas:



ISBN 979 – 9801 -00 -2
                                          9   7 8 9 7 9 8    9 0 1 0 0 3




        Kemudian nomor selanjutnya adalah nomor yang sudah ditentukan oleh PN untuk satu penerbit. Sebelumnya penerbit harus mengajukan surat permohonan yang menginformasikan berapa banyak judul yang diperkirakan akan terbit dalam waktu setahun. Dari informasi ini kemudian PN akan mengalokasikan 2 (dua) digit untuk penomoran bukunya, sehingga nomor untuk buku-buku penerbit tersebut mempunyai format sebagai berikut:

979-xxxx-xx-x, dengan rincian :

      979  kode untuk terbitan dalam bahasa Indonesia

      xxxx  kode untuk penerbit

      xx      alokasi untuk nomor buku (00 sampai 99, jadi 100 judul)

      x       check digit

Pada gambar barcode di atas, terlihat bahwa penerbit buku ini mempunyai nomor kode  8901
      Buku pertama dari penerbit ini akan  diberi nomor 00 yang pertama dengan demikian ISBN nya akan berubah: 979-8901-00-x, dengan x adlah check digit. Untuk buku diatas, check digit dihitung sebagai berikut:

9 x 1 = 9 
7 x 2 = 14
9 x 3 = 27
8 x 4 = 32
9 x 5 = 45
0 x 6 =  0
1 x 7 =  7
0 x 8 =  0
0 x 9 =  0
Total     = 134

Nomor tersebut dibuat vertical kemudian dikalikan dengan 1,2,3,… dan seterusnya. Check digit adalah sisa prmbagian 11 (sebelas ) dari jumlah angka diatas . Maka didapat hasil sisa dari pembagian 134 dangan 11 adalah 2.
   134 : 11 = 11, sisa 2
Dengan demikian ,nomor ISBN lengkap untuk buku pertama penerbit  yang bersangkutan adalah:

979 – 8901 – 00 – 2

Selanjutnya, buku kedua dan seterusnya dari penerbit itu dapat telihat pada table dibawah ini.

Nomor dasar ISBN
Check digit
Nomor ISBN lengkap
979-8901-01-x
0
979-8901-01-0
979-8901-02-x
9
979-8901-02-9
       979-8901-03-x
7
       979-8901-03-7
979-8901-04-x
5
979-8901-04-5
979-8901-05-x
3
979-8901-05-3
979-8901-06-x
1
979-8901-06-1
979-8901-07-x
10
979-8901-07-x
979-8901-08-x
8
979-8901-08-8
979-8901-09-x
6
979-8901-09-6
979-8901-10-x
10
979-8901-10-x
979-8901-11-x
8
979-8901-11-8
979-8901-12-x
6
979-8901-12-6

Barcode untuk ISBN
      Program yang dapat mengenali  atau membaca barcode disebut dengan barcode reader. Karena ISBN bukan merupakan satu-satunya jenis barcode.Maka dibuatkanla aturan agar barcode reader dapat mengenali nomor ISBN,bukan EAN atau UPC. Aturan tersebut berupa prefiks,yaitu dengan menambahkan angka 978 di depan angka ISBN yang sepuluh digit itu.
Dengan menambahkan 978 ke depan monor ISBN,maka akan diperoleh  nomor EAN 13 digit untuk buku. Hal ini dilakukan karena standar ISBN sudah terlebih  dahulu ada dibandingkan standard EAN. Kembali ke contoh barcode sebelumnya :
Untuk nomor ISBN:

979-8901-00-2


Akan dibuat barcode dengan basis nomor:

9 789 79890 100-3



Perhatikan bahwa check digit berubah dari 2 menjadi 3, yaitu mengikuti cara perhitungan check digit EAN- 13.
    Perhatikan cara mendapatkan angka 3 ini ,bukan lagi dengan mencari sisa pembagian 11 seperti pada ISBN melainkan dengan:
a.       Menjumlahkan angka-angka pada posisi genap lalu dikalikan tiga.
b.      Menjumlahkan angka-angka pada posisi ganjil
c.       Menjumlahkan  kedua hasil pada langkah (a) dan (b) diatas
d.      Mencari angka tambahan yang diperlukan untuk mencapai puluhan terdekat ke atas. Angka itulah check digit yang dicari.
(Menentukan Check Digit pada EAN-13)

 
   9    789798     90100    3

9789798901003
7 + 9 + 9 + 9 + 1 + 0 = 35 x 3 = 105
                  9 + 8 + 7 + 8 + 0 + 0 =   32
                                                     137

Dari 137 untuk mencapai persepuluhan keatas (menjadi 140) diperlukan  3, maka check digit barcode tersebut diatas adalah 3.


Barcode printer
Barcode  priter ada bermacam-macam, tetapi pada dasarnya adalah priter biasa  (dot  matrix, inkjet,laser,ataupun thermal) yang menggunakan bsrcode software.
     Printer barcode untuk keperluan berat ( heavy duty) biasanya berbentuk thermal printer,sebab tahan minyak ( misalnya  untuk pengkodean spare parts). Untuk keperluan buku (yang tentu dijaga kebersihannya),printer laser sudah memadai.
     Software barcode ada dipasaran.terdapat juga shareware, seperti misalnya Barcode magic.harga barcode software sekitar US$ 400 dan dapat dipakai pada printer laser biasa. Yang baik diantaranya  B Coder Pro. Barcode magic,cukup presisi sebab bukan menggunakan barcode font,melainkan suatu program barcode ( dynamic  link library) tersendiri.
Barcode Reader
     Barcode reader adalah sebuah alat input yang dapat memasukkan kode-kode garis kedalam program computer. Barcode reader pada komputer biasanya  diparalelkan pada keyboard. Cara kerjanya adalah dengan memindai (scaning) garis-garis vertical pada barcode dan menerjemahkannya langsung menjadi nomor-nomor ke program komputer. Kalau cara manualnya adalah dengan mengetikkan deretan angka-angka pada barcode ke dalam komputer.
     Semoga bermanfaat untuk semua. salam sukses!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar