Pengenalan Tentang Barcode
Yang akan kita bicarakan kali ini adalah tentang sesuatu yang sering kita jumpai pada saat kita berada di pusat perbelanjaan. Apa itu ? yaitu ‘’barcode’’. Bentuknya berupa garis tebal tipis yang vertical.disertai dengan deretan angka-angka yang mempunyai maksud tertentu. Barcode adalah system pengenalan atau pengamatan suatu produk tertentu agar mudah dikenal oleh computer.
Ide awal penggunaan barcode ini adalah,bagaimana system dapat membaca suatu produk dengan cepat dan akurat. Seperti yang akan kita ketahui bersama,bias ax input data lewat computer adalah dengan angka-angka atau bahasa kerennya numeric. Cara demikian sudah pasti bisa dilakukan,namun kurang cepat dan akurat. Pasti banyak ditemukan kesalahan dalam memasukkan angka tersebut ke dalam komputer.
Barcode dapat mengatasi masalah human error seperti ini. Namun untuk itu kita memerlukan pemindai (scanner) untuk bisa membaca garis tebal tipis yang dimiliki barcode. Orang sering menyebutnya dengan nama barcode reader. Barcode yang sering kita jumpai adalah yang tertera pada buku. Untuk semua buku yang sudah masuk data base perpustakaan nasional, pastisudah memiliki barcode untuk panomoran ISBN (international standard book number).
Dalam sejarahnya ISBN pertama kali dikenalkan oleh seorang pengecer buku terbesar di inggris bernama W,H.Smith pada tahun 1966. Dia menerapkan system penomoran buku yang bernama british publisher association yang kemudian menciptakan SBN(standard book number). Metode inngris ini kemudian diperbaiki menjadi ISBN ( international standard book number) pada tahun 1970 sebagai standar ISO 2108. SISTEM PENGKODEAN PRODUK
Dewasa ini ada beberapa macam barcode yang beredar di pasaran dunia, diantaranya :
a . UPC (Universal Product Code ),berasal dari amerika serikat
b. EAN (European Article Numbering Association ),yang berpusat di brussel,belgia.
c. ISSN (International Standard Book Number ) untuk penomoran buku.
d .I S S N (International Standard Serial Number ) untuk penomoran penerbitan berkala, contohnya majalah.
SISTEM PENOMORAN UNTUK BUKU : ISBN
Seperti yang sudah disebutkan di atas,ISBN di Indonesia diatur oleh perpustakaan nasional (PN) yang bertempat di salemba , Jakarta pusat. PN memegang otoritas penuh mengenai ISBN, karena PN telah teregistrasi menjadi anggota asosiasi penomoran sepuluh digit terakhir merupakan check digit. Kegunaan check digit ini adalah untuk memastikan apakah nomor yang dimasukkan ke program komputer baik melalui keyboard ataupun scanner adalah nomor yang benar.MEKANISME CHECK DIGIT
Mari kita bahas lebih jauh mengenal check digit. Misalkan kita melihat sebuah buku dengan nomor ISBN:979-8901-00-2 dan nomor pada barcodenya sebagai :978978901-003. Sebenarnya apa maksud dari deretan angka-angka tersebut.
Buku yang tebit di Indonesia selalu dimulai dengan nomor awal 979. Adapun buku terbitan international dengan bahasa inggris memulai dengan awal nomor 0 atau 1 .jadi dari sinilah diperoleh tiga angka pertama diatas:ISBN 979 – 9801 -00 -2
Kemudian nomor selanjutnya adalah nomor yang sudah ditentukan oleh PN untuk satu penerbit. Sebelumnya penerbit harus mengajukan surat permohonan yang menginformasikan berapa banyak judul yang diperkirakan akan terbit dalam waktu setahun. Dari informasi ini kemudian PN akan mengalokasikan 2 (dua) digit untuk penomoran bukunya, sehingga nomor untuk buku-buku penerbit tersebut mempunyai format sebagai berikut:
979-xxxx-xx-x, dengan rincian :
979 kode untuk terbitan dalam bahasa Indonesia
xxxx kode untuk penerbit
xx alokasi untuk nomor buku (00 sampai 99, jadi 100 judul)
x check digit
Pada gambar barcode di atas, terlihat bahwa penerbit buku ini mempunyai nomor kode 8901
Buku pertama dari penerbit ini akan diberi nomor 00 yang pertama dengan demikian ISBN nya akan berubah: 979-8901-00-x, dengan x adlah check digit. Untuk buku diatas, check digit dihitung sebagai berikut:
9 x 1 = 9
7 x 2 = 14
7 x 2 = 14
9 x 3 = 27
8 x 4 = 32
9 x 5 = 45
0 x 6 = 0
1 x 7 = 7
0 x 8 = 0
0 x 9 = 0
Total = 134
134 : 11 = 11, sisa 2
Dengan demikian ,nomor ISBN lengkap untuk buku pertama penerbit yang bersangkutan adalah:
979 – 8901 – 00 – 2
Selanjutnya, buku kedua dan seterusnya dari penerbit itu dapat telihat pada table dibawah ini.
Nomor dasar ISBN | Check digit | Nomor ISBN lengkap |
979-8901-01-x | 0 | 979-8901-01-0 |
979-8901-02-x | 9 | 979-8901-02-9 |
979-8901-03-x | 7 | 979-8901-03-7 |
979-8901-04-x | 5 | 979-8901-04-5 |
979-8901-05-x | 3 | 979-8901-05-3 |
979-8901-06-x | 1 | 979-8901-06-1 |
979-8901-07-x | 10 | 979-8901-07-x |
979-8901-08-x | 8 | 979-8901-08-8 |
979-8901-09-x | 6 | 979-8901-09-6 |
979-8901-10-x | 10 | 979-8901-10-x |
979-8901-11-x | 8 | 979-8901-11-8 |
979-8901-12-x | 6 | 979-8901-12-6 |
Barcode untuk ISBN
Program yang dapat mengenali atau membaca barcode disebut dengan barcode reader. Karena ISBN bukan merupakan satu-satunya jenis barcode.Maka dibuatkanla aturan agar barcode reader dapat mengenali nomor ISBN,bukan EAN atau UPC. Aturan tersebut berupa prefiks,yaitu dengan menambahkan angka 978 di depan angka ISBN yang sepuluh digit itu.
Dengan menambahkan 978 ke depan monor ISBN,maka akan diperoleh nomor EAN 13 digit untuk buku. Hal ini dilakukan karena standar ISBN sudah terlebih dahulu ada dibandingkan standard EAN. Kembali ke contoh barcode sebelumnya :979-8901-00-2
Akan dibuat barcode dengan basis nomor:
9 789 79890 100-3
Perhatikan bahwa check digit berubah dari 2 menjadi 3, yaitu mengikuti cara perhitungan check digit EAN- 13.
Perhatikan cara mendapatkan angka 3 ini ,bukan lagi dengan mencari sisa pembagian 11 seperti pada ISBN melainkan dengan:
a. Menjumlahkan angka-angka pada posisi genap lalu dikalikan tiga.
b. Menjumlahkan angka-angka pada posisi ganjil
c. Menjumlahkan kedua hasil pada langkah (a) dan (b) diatas
d. Mencari angka tambahan yang diperlukan untuk mencapai puluhan terdekat ke atas. Angka itulah check digit yang dicari.
9789798901003
7 + 9 + 9 + 9 + 1 + 0 = 35 x 3 = 105
9 + 8 + 7 + 8 + 0 + 0 = 32
137
Dari 137 untuk mencapai persepuluhan keatas (menjadi 140) diperlukan 3, maka check digit barcode tersebut diatas adalah 3.
Barcode printer
Barcode priter ada bermacam-macam, tetapi pada dasarnya adalah priter biasa (dot matrix, inkjet,laser,ataupun thermal) yang menggunakan bsrcode software.
Printer barcode untuk keperluan berat ( heavy duty) biasanya berbentuk thermal printer,sebab tahan minyak ( misalnya untuk pengkodean spare parts). Untuk keperluan buku (yang tentu dijaga kebersihannya),printer laser sudah memadai.
Software barcode ada dipasaran.terdapat juga shareware, seperti misalnya Barcode magic.harga barcode software sekitar US$ 400 dan dapat dipakai pada printer laser biasa. Yang baik diantaranya B Coder Pro. Barcode magic,cukup presisi sebab bukan menggunakan barcode font,melainkan suatu program barcode ( dynamic link library) tersendiri.
Barcode Reader
Barcode reader adalah sebuah alat input yang dapat memasukkan kode-kode garis kedalam program computer. Barcode reader pada komputer biasanya diparalelkan pada keyboard. Cara kerjanya adalah dengan memindai (scaning) garis-garis vertical pada barcode dan menerjemahkannya langsung menjadi nomor-nomor ke program komputer. Kalau cara manualnya adalah dengan mengetikkan deretan angka-angka pada barcode ke dalam komputer.
Semoga bermanfaat untuk semua. salam sukses!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar