Senin, Juli 18, 2011

PENGGERAK AKHIR KENDARAAN BERODA

AXLE



     Apa kabar teman-teman, kali ini saya akan berbagi sedikit tentang jenis, pengertian dan fungsi penggerak akhir pada kendaraan beroda 4 atau lebih. Mungkin anda sekalian sudah pada sering melihat dan bahkan mengerjakannya namun belum mengerti apa jenis dan fungsinya.
 Baiklah langsung saja dibaca dan dipahami ;
Front Axle

    Front axle berfungsi untuk mendukung beban pada roda depan dan untuk steering  kendaraan. Secara garis besar  front axle dibagi  dua, yaitu :


  

Rigid axle suspensi 

   Tipe ini digunakan pada truk dan bis untuk membawa beban besar, dimana ketika salah satu roda naik karena kondisi permukaan jalan maka body atau frame dari unit akan miring tetapi hanya dapat untuk kemiringan dengan sudut kecil. Keuntungan tipe ini mudah dalam perawatannya karena strukturnya sederhana.


Independent axle suspensi
    Dipakai untuk mobil penumpang, beberapa off-road heavy-duty dump truk serta truk kecil dan sedang. Tipe ini lebih memberikan kenyamanan pada operator atau penumpangnya dan akan mengurangi efek dari jalan yang bergelombang karena ketika salah satu roda naik akibat kondisi permukaan jalan maka unit tidak akan miring.


Perbandingan rigid dan independent axle
Suspension

  Berdasarkan bentuknya front axle dibagi menjadi :
  •   tipe Elliot 
  •   tipe Reverse Elliot
  •   tipe Merman 
  •   tipe Lemoine
  Tipe reverse elliot paling luas digunakan, tipe elliot digunakan untuk beberapa kendaraan, sedangkan untuk tipe merman dan lemoine hampir tidak pernah dipakai lagi.


Bentuk  front axle berdasarkan bentuknya


Contoh hubungan front axle dan knuckle


Struktur front axle


   Axle beam biasanya mempunyai penampang melintang bentuk I. Agar pusat gravitasi rendah maka struktur axle beam bagian tengahnya lebih rendah sehingga komponen dari spring seat dan bagian tengah unit lebih rendah dari bagian tengah roda. Axle beam yang terbuat dengan bentuk bulat pipa juga digunakan untuk beberapa kendaraan.
   Knuckle terpasang pada masing-masing ujung axle beam dengan kingpin, dan dapat berputar pada kingpin. Steering arm terpasang tetap pada knuckle. Kedua ujung dari knuckle dihubungkan dengan menggunakan tie-rod arm dan tie-rod. Hub dengan dua tapered roller bearing terpasang pada komponen komponen spindle dari knuckle. Roda dan brake drum terpasang tetap pada flange dari hub dengan hub bolt.
Thrust bearing disisipkan antara bagian tengah axle beam dengan knuckle sehingga kendaraan dapat dikemudikan dengan mudah ketika mendapat beban yang besar. Clearance dengan thrust bearing dapat diadjust dengan shim. Komponen dari sistem brake terpasang pada flange dari knuckle.

Steering wheel alignment
    Pada kendaraan terdapat dua roda yang digunakan sebagai kemudi yang umumnya terdapat pada roda depan maka steering wheel alignment ada yang menyebut front wheel alignment. Roda ini harus bergerak halus dan akurat selama sistem kemudi dikerjakan sehingga mudah dalam pengoperasian, harus stabil dan cepat kembali keposisi sebenarnya jika mendapat beban dari jalan selain itu ban tidak boleh cepat aus, maka faktor faktor yang harus diperhatikan pada roda tersebut: 

  1. Kingpin inclination angle

    Pivot shaft dari roda kemudi dinamakan kingpin. Pada struktur tipe rigid axle suspensi, roda akan berputar mengitari kingpin. Umumnya kingpin tidak vertical dengan permukaan jalan, tetapi ada kemiringan yang terlihat pada gambar. Sudut antara kingpin shaft dengan garis vertical kepermukaan jalan  dinamakan kingpin inclination angle. Kemiringan ini akan membantu memberikan steering kestabilan dengan kecenderungan roda untuk kembali keposisi langsung kedepan (posisi lurus) setelah diputar. Saat kemudi dibelokkan, roda akan berputar dengan kingpin sebagai porosnya dan roda akan cenderung naik yang akan mengakibatkan ada gaya reaksi untuk mengembalikan roda keposisi awal. Besarnya kingpin inclination antara 50-80.  

  
      2.  Camber angle


    Ketika axle dilihat dari  depan kendaraan, akan terlihat garis tengah ban tidak vertical tetapi akan miring membentuk sudut dengan arah keluar yang dinamakan camber angle dengan besar sekitar 180 Ban akan cenderung miring kedalam ketika unit mendapat beban atau muatan, maka adanya camber ini akan menghilangkan efek tersebut.

 
      3.  Toe-in

    Ketika roda kemudi dilihat dari atas akan terlihat jarak yang beda antara A dan B, A akan lebih pendek inilah yang dinamakan toe
A l satnya jika ditarik garis ke titik tengah masing-masing roda kemudi akan membentuk dua garis yang berbeda oleh.

karena itu agar beban jalan ke masing-masing roda sama dan tidak terjadi slip pada roda bagian dalam maka sudut untuk roda kemudi bagian luar harus lebih lebih tajam sehingga diperlukan toe-in.

 
       4.  Caster angle

Biasanya kingpin jika dilihat dari sisi samping kendaraan akan miring kebelakang dari garis vertical yang dinamakan caster. Hal ini akan membuat kemudi lebih mudah dan roda akan cenderung untuk bergerak maju atau mundur kembali. Besarnya caster angle biasanya 10-20.


Front drive axle
Front drive axle terdapat final gear, differential gear, axle housing,axle shaft,dan universal joint (Birfield joint).
Jangan lupa untuk membaca beberapa postingan yang terkait agar lebih paham :



saya tunggu komentar teman-teman. Salam Sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar